Selasa, 19 Maret 2013


PEMBAHASAN MATERI PERTEMUAN KETIGA

Motivasi
Proses yang berperan pada intensitas arah dan lamanya berlangsung upaya individu ke arah pencapaian sasaran. Berdasarkan pada dorongan, motivasi mempunyai tingkatan lebih tinggi daripada motif. Motif dapat terjadi berdasarkan pada kebutuhan.  Stress mengubah orang untuk termotivasi. Tidak ada stress manusia dapat melamun ataupun apatis.
Teori Awal Tentang Motivasi
   1.    Teori Hierarki Kebutuhan ( A. Maslow )
Dalam diri manusia ada 5 jenjang kebutuhan dasar :
A.    Biologis ; makan, minum, seks dan lain-lain.
B.    Keamanan ; perlindungan.
C.   Sosial ; mencintai, persahabatan.
D.   Penghargaan ( Harga Diri ).
E.    Aktualisasi Diri.
Aktualisasi diri dan Harga diri lebih bersifat internal. Sedangkan Sosialisasi, Rasa aman, dan Fisiologis / Biologis lebih bersifat eksternal.
Teori Maslow tersebut dibagi dua kelompok besar :
a.    Kebutuhan tingkat rendah : dipenuhi secara eksternal.
b.    Kebutuhan tingkat tinggi : dipenuhi secara internal.

   2.    Teori X dan Y ( Mc.Gregor )

Teori X adalah teori yang menyatakan manusia ( dalam hal ini karyawan ) adalah pada dasarnya harus dipaksa agar berprestasi. Adapun asumsi teori X adalah :
a.    Karyawan secara inheren tidak suka kerja.
b.    Mereka harus diawasi, dipaksa dengan hukuman untuk mencapai sasaran.
c.    Mereka menghindari tanggung jawab dan mencari penyerahan formal.
d.    Menempatkan keamanan diatas faktor apapun.
Teori Y adalah teori yang menyatakan karyawan mau bekerja. Asumsi – asumsi pada teori Y ini antara lain :
a.    Manusia pada dasarnya mau bekerja.
b.    Karyawan akan melakukan penyerahan diri dan pengawasan bila mereka mengikuti komitmen pada dasarnya.
c.    Karyawan dapat menerima, mengusahakan, dan bertanggung jawab.
d.    Karyawan dapat membuat keputusan dan menyebarluaskannya pada orang lain.

   3.    Teori 2 Faktor ( Frederick Herzberg )
Teori ini disebut teori Motivasi – Higiene. Terdiri dari :
a.    Faktor Intrinsik : Hubungannya dengan kepuasan kerja, terkait dengan faktor motivator.
b.    Faktor Ekstrinsik : Terkait dengan ketidakpuasan, biasanya berhubungan dengan faktor higiene.
Teori Modern Tentang Motivasi
   1.    Teori ERG ( C. ADELFER )
Ada 3 kebutuhan dasar pada manusia :
a.    Eksistensi
b.    Relatedness
c.    Growth
Asumsi dasar :
·         Lebih dari satu kebutuhan berjalan pada saat yang bersamaan.
·         Kepuasan pada kebutuhan yang lebih tinggi tertahan maka hasrat pada kebutuhan yang lebih rendah akan meningkat.
   2.    Teori Kebutuhan ( David Mc.Clelland )
Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
a.    Kebutuhan akan proteksi
b.    Kebutuhan akan kekuasaan
c.    Kebutuhan akan kelompok

Teori Lainnya
   1.    Teori Evaluasi Kognitif :
Membagi ganjaran ekstrinsik untuk intrinsik yang sebelumnya telah mendapat hadiah, maka akan cenderung mengurangi secara menyeluruh.
   2.    Teori Penetapan Sasaran :
Motivasi dipengaruhi oleh sasaran yang ditetapkan :
·         Sasaran yang khusus dan sulit akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
·         Sasaran yang spesifik akan lebih baik.
·         Umpan balik dari hasil kerja harus disesuaikan.
   3.    Teori Penguatan
·         Penguatan positif
·         Penguatan negatif
Teori ini dari aliran behavioristik.







Selasa, 12 Maret 2013

PEMBAHASAN MATERI PERTEMUAN KEDUA

1. Pengertian Psikologi Industri
    Sebelum mengetahui apa itu psikologi industri maka kita harus mengetahui yang namanya psikologi. Apa itu psikologi? Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia baik secara heriditer  antara interaksi manusia dan lingkungan sehingga membentuk sebuah perilaku-perilaku / kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan terus menerus sampai pada titik dimana titik tersebut membentuk suatu karakter. 80% perilaku manusia ditentukan oleh lingkungan manusia itu sendiri.   Sifat Koleris, Melankolis, Sanguin dan lain sebagainya yang mungkin bisa saja diturunkan dari orang tua kepada anaknya masih bisa berubah dengan keadaan lingkungan anak tersebut. Berarti genetika orang tua terhadap anaknya bisa saja herediter secara sifat, namun lingkungan belum tentu membentuk seperti itu ( sifat yang diturunkan ). 
    Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di tempat kerja antara pimpinan perusahaan, karyawan dan segala perangkat yang ada di dalam suatu ruang lingkup pekerjaan. Contoh interaksi antara manajer perusahaan dan para karyawan, interaksi antara mahasiswa dengan dosen. Ilmu psikologi ini berkaitan dengan interaksi antara satu orang dengan orang lainnya. Oleh karena itu apabila ada suatu interaksi antara satu orang dengan orang lainnya, hal ini dapat menimbulkan yang namanya psikologi. Dalam hal dunia interaksi yang terjadi di dunia industri maka disebutlah psikologi industri.

2. Organisasi
    Organisasi adalah sekumpulan orang dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan dengan sistem. Apa itu sistem? Sistem menurut ilmu teknik industri adalah berupa input, proses dan output. Tujuan yang telah ditetapkan pada suatu organisasi khususnya organisasi suatu perusahaan industri haruslah mempunyai suatu sistem yang jelas. Tentu ini semua demi terciptanya suatu tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga nantinya dapat mebuahkan keuntungan yang baik bahkan berlipat bagi perusahaan. Lalu bagaimana cara kita mengukur tujuan yang ingin dicapai perusahaan? Jawabannya tidak terlepas dari suatu proses kepemimpinan ( Leadership ) yang baik, manajemen, kerjasama ( teamwork ) dan kepuasan kerja para karyawan. Organisasi merupakan salah satu bagian dari POACE ( Planning, Organizing, Actuating, Controlling, Evaluating ). Oleh karena itu tentu organisasi harus berjalan secara sistematis, terencana, terstruktur dan terkontrol. Gambar 2.1 dibawah ini merupakan proses terjadinya psikologi dalam organisasi. 
                            

                              
                                    Gambar 2.1 Proses terjadinya psikologi dalam organisasi



Jumat, 01 Maret 2013

Perilaku Organisasi

1. Pengertian
   Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). ( Sumber : wikipedia.com ). Gambar 2.1 dibawah ini merupakan Karakteristik utama bidang perilaku organisasi :



                                    Gambar 2.1 Karakteristik utama bidang perilaku organisasi

( Sumber : http://ema403.blog.esaunggul.ac.id/page/2/ )


2. Komitmen Organisasi
   Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P. Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu oleh seseorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah, guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan siswa. Oleh karena itu guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai komitmen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja.

Menurut definisi para pakar, komitmen organisasi antara lain :

L. Mathis-Jhon H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan pada akhirnya tercermin dalam ketidakhadiran dan angka perputaran karyawan.

Griffin, komitmen organisasi ( Organizational Commitment ) adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.

Fred Luthan, komitmen organisasi didefinisikan sebagai :
1. Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu.
2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi.
3. Keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. 

3. Jejaring Sosial
   Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya. 

4. Kepemimpinan ( Leadership )
   Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.

Daftar Pustaka   
1. www.wikipedia.com
2. herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/files/.../herwandefinisi.doc
3.  Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge (2010). Organizational Behavior. Prentice Hall. ISBN 978-0132163842.

Kamis, 28 Februari 2013

Psikologi Industri

1. Sejarah Psikologi Industri
   Pelaksanaan penerapan psikologi industri sudah mulai terlihat pada awal abad ke-20. Tahun 1901, Walter Dill Scott mengusung tentang adanya suatu kemungkinan psikologi dalam dunia periklanan. Alhasil pada tahun 1903 ia menerbitkan bukunya yang berjudul "The Theory of Advertising", yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8) Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul The "Psychology of Industrial Efficiency" yang ditulis oleh Hugo Muensterberg, seorang psikolog Jerman yang mengajar di Universitas Harvard. Buku ini membahas secara lebih luas bidang dari psikologi industri. Meskipun sudah pada permulaan abad ke 20 dikenali kemungkinan penerapan psikologi umum dalam perusahaan, penerapan, dan perkembangannya yang pesat baru dimulai dalam dekade 1920.
   Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, yang mempolopori gerakan “scientific manajement” mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan kita. Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikik dari manusia sebagai tenaga kerja. Baru pada perang dunia ke dua sewaktu mesin-mesin yang dibuat dan peralatan kerja (kapal terbang dan senjata) makin menjadi majemuk yang canggih, para psikolog memainkan peranan yang penting dalam merancang berbagai mesin dan peralatan. Melalui eksperimen ditemukan hukum-hukum dan prinsip-prinsip umum yang diterapkan dalam menyusun suatu proses kerja yang efisien, merancang, dan membuat alat-alat yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikik manusia.

2. Pengertian Psikologi Industri
   Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di tempat kerja. Ilmu ini berfokus pada pengambilan keputusan kelompok, semangat kerja karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja, seleksi pegawai, strategi pemasaran, rancangan alat kerja, dan berbagai masalah lainnya. Psikologi industri sangat diperlukan dalam dunia industri untuk menunjang produktivitas yang baik terhadap kegiatan perusahaan. 
   Perusahaan menginginkan kegiatan perusahaan dengan output yang optimum, efisien dan efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus memiliki manajemen terhadap sumber daya manusia yang baik dan terorganisir dengan sistem yang terbaik. Dalam hal ini fungsi manajerial pun sangat diperhatikan untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi seorang manajer adalah merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap proses produksi perusahaan. Gambar 1.1 dibawah ini merupakan hubungan antara manajer dan proses yang ada pada kegiatan produksi perusahaan : 

       Gambar 1.1 Hubungan antara manajer dan proses dalam kegiatan produksi

   Fungsi psikologi lainnya dalam dunia industri yaitu agar dapat menerapkan prinsip-prinsip psikologi secara positif, praktis, konkrit dan dapat dipertanggung jawabkan untuk suatu pemecahan masalah yang erat kaitannya dengan faktor manusia dalam suatu perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan. Oleh karena itu penulis menekankan bahwa psikologi dalm dunia industri sangat diperlukan untuk membangun karakter perusahaan yang kuat yang nantinya akan mencapai hasil yang optimal dan terbaik untuk kelangsungan perusahaan dan terutama khususnya kepuasan terhadap pelanggan. Hubungan apa saja yang terkandung dalam suatu perusahaan terhadap kepuasan pelanggan? Hal ini dapat kita lihat pada Gambar 1.2 seperti berikut :

                        Gambar 1.2 Hubungan antara kepuasan pelanggan dan perusahaan


Daftar Pustaka

1. Wade & Tavris, Psikologi Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2007, hal.     26.
2. http://naza-blog.blogspot.com/2012/01/psikologi-industri-dan- organisasi.html
3. ocw.usu.ac.id/.../emd166_slide_psikologi_industri.pdf